Selasa, 09 Agustus 2011

Dokumentasi Akreditasi 2011

Pusinnngggg...???? kata Kepala Madrasah sembari memegang kepalanya, mengapa tidak, karena persiapan akreditasi tahun ini sangat singkat, hanya diberi senggang waktu satu bulan untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Awalnya kami tidak menduga bahwa madrasah kami terpanggil untuk diakreditasi tahun ini, padahal masa  habis akreditasi kami baru dalam hitungan bulan dan masih banyak madrasah lain yang sudah mati lebih lama tapi kenapa tidak terpanggil ?. Itu yang menjadi bulan-bulanan pertanyaan kami, apa yang menjadi dasar penentuan kuota akreditasi ?.
Tapi, kami tidak ambil pusing dari semua ini, kami ambil khikmahnya saja, dengan semangat 45 kami dengan seluruh elemen madrasah menyiapkan segala sesuatunya dengan maksimal, alhasil akreditasi berjalan sesuai dengan keinginan kami, seperti yang tarangkum dalam foto-foto selama pelaksanaan akreditasi.










Alhamdulillah semua berjalan lancar, tinggal tunggu hasilnya.

3 komentar:

  1. wah bagus ini.... tp sayangnya guru2 yang tidak mempunyai gelar belum bisa nyadar diri.. tidak memberikan kesempatan pada kaum pemuda sarjana yang mempunyai jiwa intelektual n jiwa mendidik yang baik.... harusnya lebih dipertegas demi memintarkan anak didik di sekolahan miftahul ulum... klo gini2 trus gmna penerus bangsa bisa berkembang????

    BalasHapus
  2. Di zaman akhir ini, untuk menjadi guru tidak hanya mengandalkan selembar ijazah tetapi skill dan profesionalisme sangat diperlukan, terutama untuk guru pelajaran agama. Sangat jarang sarjana muda sekarang ini level keagamaannya kuat, dan kebanyakan sarjana muda dalam hal agama tidak bisa menjadi suri tauladan bagi anak didiknya. Terimah kasih atas sarannya.

    BalasHapus
  3. aq kira untuk melihat skil dan profesionalisme pihak sekolah sudah tau mana yang bagus n layak untuk menjadi suri tauladan bagi seorang murid... tugas guru tidak hanya sekedar menyampaikan materi dan memberi tgas tp harus ikut berfikir bagaimna caranya agak anak yang dia ajar bisa berguna bagi bangsa sekrang... contohnya guru sejarah dan lain2...
    untuk masalah keagamaan masih bisa didik di sekolah yg lain seperti madrasah diniyah dan kajian2 lain...
    sekolah formal ini bertujuan agar siswa bisa mendapatkan ilmu yang layak baik umum atau yg lain... klo di perkembangan zaman kayak gini sekolah masih seperti dulu2 aja. anak didik mana bisa maju.. contohnya seperti saya sendiri sebagai lulusan MIF ULUM. saya kurang merasa pintar klo di banding dengan teman2 saya dkota atau yang lain.. padahal dulu saya termasuk orang yang mendapat rangking waktu di MI maupun MTS MIFTAHUL ULUM..

    BalasHapus